SULSELTA.CO.ID (Makassar) — Lahan pertanian di sejumlah titik di Desa Balangtanaya, Kecamatan Polongbangkeng Utara (Polut), Kabupaten Takalar mengalami kesulitan pengairan selama hampir 3 tahun.
Rusaknya saluran irigasi sungai di kawasan tersebut disebabkan tumpukan sampah yang tak bisa dihindari, bahkan ditenggarai telah menyebabkan longsor.
Informasi awak media Sulselta dilokasi menyebutkan, lahan pertanian yang mengalami kekeringan ini berada di Kampung Balangtanaya, Dusun Maccini Baji.
“Banyaknya petani yang dirugikan disebabkan sarana saluran air sungai yang rusak total, dan sudah terjadi sejak 3 Tahun yang lalu, sehingga para petani mengunakan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya,’’ ujar bersama para tokoh pemuda Balangtanaya, Sunardi, dan tokoh masyarakat Balangtanaya, Dg Rowa (23/09/2019).
Menurut warga, hingga kini upaya perbaikan belum bisa dilakukan karena pihak dari dinas terkait belum mengetahui keadaan saluran irigasi/sungai di Balangtanaya.
Wargapun mengklaim, dampak kekeringan bertambah parah karena puncak musim kemarau yang terjadi akhir-akhir ini. “Tanah mengalami retak-retak karena terdampak kekeringan. Sementara saat musim hujan datang, maka persawahan penuh air dan sampah di karenakan rusaknya saluran.
Saat ini petani ada yang beralih profesi agar bisa bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan hidup”, tutur Sunardi. (HN)