SULSELTA.CO.ID (Makassar) — Mengantisipasi terjadinya konflik berkepanjangan, inisiatif Kapolsek Bontoala melakukan pertemuan dengan para Tomas, Toga, Toda Kelurahan Bunga Ejayya Kecamatan Bontoala dan Bunga Eja Baru Kecematan Tallo. Kegiatan berlangsung di tepi kanal Jalan Kandea 3, Selasa malam (19/11/2019).
“Pertemuan ini dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang berkepanjangan antara kelompok pemuda Barayya dan pemuda Bunga Ejayya,” ucap Kapolsek Bontoala Kompol Andri Lilikay.
Pertemuan dihadiri oleh Kapolsek Bontoala Kompol Andri Lilikay, Kanit Reskrim Polsek Bontoala Iptu H. Rahman Ronrong, Panit Reskrim Polsek Tallo Ipda Muhiddin, Lurah Barayya Idam Arif, Lurah Bunga Eja Beru M. Sarbini.
Selain itu, pertemuan tersebut juga menghadirkan 5 orang pemicu terjadinya konflik perkelahian kelompok.
Diketahui konflik terjadi dipicu dari chat berisi “janda gatal dan kalotoro”, tidak terima dengan kata-kata tersebut berujung ketersinggungan hingga perang kelompok.
Perang kelompok terjadi setelah keluarga yang dikata-katai merupakan warga Jalan Bunga Eja Beru mencari pelakunya menggunakan sepeda motor berboncengan melewati Jalan kandea 3 Kelurahan Barayya dengan suara motor keras membuat pemuda Jalan Kandea Barayya tersinggung.
Saat diberhentikan, boncengannya terjatuh dikira dimassa sehingga menancap gas motornya ke Jalan Kandea 3 Kelurahan Bunga Eja Beru dan menyampaikan bahwa dimassa oleh pemuda Jalan Kandea 3 Kelurahan Barayya.
Sekelompok pemuda Jalan Kandea 3 Kelurahan Bunga Ejayya pun menyerang kelompok pemuda Barayya dengan menggunakan batu dan busur sehingga kelompok pemuda Barayya melakukan perlawanan terhadap kelompok pemuda Bunga Eja Beru.
Aksi serang terjadi hingga petugas kepolisian datang mengamankan.
Panit Reskrim Polsek Tallo Ipda Muhiddin mengungkapkan, setelah mendengar keterangan kelima orang pemicu konflik bahwa saat terjatuh hanya mengalami luka gores di dada akibat terjatuh pada saat dihentikan oleh pemuda Barayya.
Sumber:
Polrestabes Makassar