SULSELTA.CO.ID (Makassar) — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Demokrasi (GPMPD) melakukan aksi unjuk rasa di flayover Makassar, menutup jalan dengan mobil truk sebagai panggung orasi selama ±3 jam.
Dalam orasinya, aktivis mengecam tindakan penahanan 3 aktivis anti tambang di Bima.
“Kami menilai bahwa oknum Polres dan oknum Pemkab Bima telah melakukan konspirasi dengan PT. JMK dalam melakukan upaya melanggengkan kekuasaan yang mereka miliki dengan memenjarakan 3 aktivis anti tambang”, dalam orasinya.
Dalam orasinya, Gerakan Pemuda dan Mahasiswa Peduli Demokrasi meminta untuk segera membebaskan 3 aktivis anti tambang di Kecamatan Wera, mengusir PT JMK dari Wera dan meminta Bupati bima untuk bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan oleh PT JMK
Untuk diketahui, saat di Bima, aksi massa yang dilakukan oleh pemuda dan masyarakat wera yang gelisah akan dampak dari tambang yang dilakukan PT. JMK dan tidak ada tanggapan serius dari pemerintah setempat. Dimana, aksi tersebut sudah dilakukan puluhan kali dengan tuntutan yang sama sehingga berujung pada tindakan agresif dari massa aksi hingga merusak fasilitas kantor camat wera.
M. Azikin Mapera, saat dilokasi aksi menegaskan bahwa aksi di Makassar merupakan tuntutan atas pembungkaman demokrasi dan melanggar UU yang mengatur tentang kebebasan berekspresi dan menyampaikan, pendapat dimuka umum di Bima.
“Ini adalah aksi prakondisi, berikutnya akan kami melakukan konsolidasi besar-besaran untuk menumbangkan kekuasaan tersebut”, tegasnya saat orasi.
Reporter:
Satriawan