SULSELTA.CO.ID (Makassar) — Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman didampingi Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel, H. Muhamad Tamzil, menghadiri Indogreen Environment & Forestry Expo 2019 dan Celebes Agriculture Expo 2019, yang dipusatkan di Celebes Convention Center (CCC) Makassar, Kamis (4/4/2019). Hadir pula Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.
Andi Sudirman sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi momentum bersama untuk terus menjaga kelestariaan lingkungan hidup dan kehutanan.
“Kegiatan ini tentu sangat penting dan menjadi bagian untuk bersama-sama terus menjaga kelestarian lingkungan dan hutan, demi keberlangsungan bangsa dan negara,” ungkap Andi Sudirman.
“Melihat fenomena yang ada, dengan kerusakan hutan, harus menjadi pembelajaran, karena menanam pohon membutuhkan waktu yang sangat lama sementara menebangnya hanya sekitar 10 menit saja, sehingga kita harus menjaganya, “pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel sangat fokus dalam penanganan kehutanan di Sulsel. Itu terlihat dari disiplin ilmu Gubenur Sulsel dan tim bentukannya yang berlatar belakang kehutanan, sehingga akan semakin memaksimalkan program yang akan dilakukan.
Andi Sudirman lebih jauh mengaku, bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Gowa beberapa waktu lalu, pihaknya bersama pihak terkait sudah melakukan kajian, dan beberapa yang harus segera dilakukan, seperti normalisasi daerah aliran sungai, reboisasi hutan, serta menggalakkan penanaman pohon yang bukan semusim.
“Seluruh langkah yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Sulsel, seperti normalisasi daerah aliran sungai, reboisasi hutan, serta menggalakkan penanaman pohon yang bukan semusim, tentu membutuhkan dukungan semua pihak, utamanya pemerintah pusat melalui KLHK serta pihak kepolisian dan kehutanan,” tandasnya.
Sementara itu, Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono menambahkan, secara umum pada tahun ini, pihanya fokus pada pemulihan dan rehabilitasi, reklamasi serta pemulihan ekosistem hutan dan sekitarnya.
“Tahun 2019 ini, KLHK menyiapkan anggaran yang sangat besar di Dirjen Pengelolaan DAS dan rehabilitasi hutan sekitar 3 triliun rupiah dalam mensukseskan fokus pemulihan hutan yang akan dilakukan,” ungkap Bambang Hendroyono.
“Rehabilitasi Hutan dan lahan yang dilakukan, akan dilakukan dengan pola yang sangat dibutuhkan masyarakat, dengan target mengembalikan fungsi kawasan hutan, khusunya dibagian hulu,” lanjutnya.
“KLHK juga telah memetakan seluruh wilayah di Indonesia yang dianggap lahan kritis untuk segera dilakukan perbaikan serta pola penanaman pohon yang mendukung keberadaan waduk,” tegasnya. (Hms/Redaksi)
Discussion about this post