Keterangan Gambar: Kepala Dinas Pertanian bersama tim survey Kementerian Pertanian
SULSELTA.CO.ID (Wajo) — Area sawah pertanian Kabupaten Wajo yang ternyata memiliki potensi sebagai daerah lumbung padi, ternyata 67 persen merupakan sawah tadah hujan.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Wajo, Muhammad Ashar. Menurutnya, dukungan dari proyek revitalisasi danau tempe diharapkan mampu mendongkrak produksi pertanian Kabupaten Wajo.
“Revitalisasi danau tempe itu sangat membantu nantinya untuk pengairan persawahan, tetapi tidak mampu mengcover semua ares persawahan yang ada di Kabupaten Wajo. Perlu ada upaya lain untuk memaksimalkan produksi pertanian”, tutur Kadis (19/3/2019).
Kepala Dinas menjelaskan, selain program kementerian dan Pemda, sebagian besar areal persawahan yang merupakan sawah tadah hujan, memerlukan pompa-pompa untuk mengairi sawah.
“Untuk membantu produktivitas petani, bisa menggunakan pompa-pompa. Selain itu, bisa menggunakan jaringan PLN yang disambungkan ke area pertanian untuk mesin-mesin penarik air untuk mengairi persawahan”, tambah Ashar.
Meski baru menjabat empat bulan, kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo ini ternyata mampu memprogramkan sejumlah inisiatif untuk kemajuan pertanian Wajo. (Redaksi)
Discussion about this post