SULSELTA.CO.ID (Wajo) — Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah,
Program PISEW bertujuan untuk meningkatkan pengembangan sosial ekonomi wilayah berbasis pada potensi sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Terbangun infrastruktur dasar skala wilayah kecamatan, yang dapat berupa infrastruktur perhubungan atau transportasi
Kecamatan Pammana, salah satu area program di Kabupaten Wajo mulai mendapat sorotan terkait program Pisew di tiga desa, yakni Desa Lapaukke, Tobatang dan Wecudai.
Ketua LSM Lipan Wajo, Asdar Bur mengatakan bahwa program Pisew di Pammana harus diusut tuntas. Hal ini diketahui lantaran papan proyek yang telah habis masa pelaksanaan proyek.
“Saya meminta kepada tim pendamping TP4D untuk segera menindaklanjuti”, tegas sapaan Wiro (1/9/2019).
Andi Amshir Timbang, Plt Kepala Kecamatan Pammana saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui jika ada kejadian seperti itu di wilayahnya.
“Mengenai Program Pisew di tiga desa di Kecamatan Pammana sampai hari ini saya tidak tau progressnya seperti apa. Belum ada laporan masuk ke kantor”, ucapnya via selular.
Untuk diketahui program Pisew di Kecamatan Pammana sebesar Rp600 juta. Dimana, pekerjaan selama 120 hari dilaksanakan mulai 22 April 2019.
Pada papan proyek juga tertera bahwa program Pisew yang diperuntukan untuk perintisan jalan tani dan pembangunan jembatan Beton ini telah diketahui Tim TP4D Kejaksaan Tinggi Sulsel sebagai pendamping. (ATL)